MATERI LAKMUD: KE-INDONESIA-AN II

 

MATERI LAKMUD: Ke-Indonesia-an II



A.    Tujuan Pembelajaran

1.      Penilaian jati diri bangsa Indonesia

2.      Sejarah singkat kemerdekaan Indonesia

3.      Peran dan kontribusi tokoh NU dari masa ke masa

4.      Menaman dan memupuk cinta tanah air Fasfa

 

B.     Pendalaman Materi

1.      Penilaian Jati Diri Bangsa Indonesia

Jati diri bangsa Indonesia: mencerminkan karakter, nilai, dan identitas yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain. Jati diri bangsa Indonesia terbentuk dari berbagai unsur, antara lain budaya, sejarah, agama, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun.

Unsur-unsur Jati Diri Bangsa Indonesia:

1)      Pancasila:

·         Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung lima sila yang menjadi pedoman hidup dan panduan moral bangsa Indonesia.

·         Nilai-nilai Pancasila mencerminkan kebhinnekaan, gotong royong, dan keadilan sosial.

2)      Bhineka Tunggal Ika:

·         Bhineka Tunggal Ika berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu."

·   Prinsip ini mengakui keberagaman suku, budaya, agama, dan bahasa di Indonesia, namun tetap mempersatukan dalam satu kesatuan bangsa.

3)      Gotong Royong:

·   Semangat gotong royong merupakan cerminan kerja sama dan solidaritas antarwarga negara.

·    Nilai ini mengajarkan pentingnya saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

4)      Kebudayaan:

·     Indonesia memiliki kekayaan budaya yang meliputi seni, tradisi, adat istiadat, dan bahasa daerah.

·  Kebudayaan ini memperkaya jati diri bangsa dan mencerminkan identitas nasional yang unik.

5)      Agama dan Spiritualitas:

·         Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, namun Indonesia juga menghormati dan mengakomodasi berbagai agama lain.

·         Nilai-nilai agama dan spiritualitas turut membentuk karakter moral bangsa Indonesia.

 

2.      Sejarah Kemerdekaan Indonesia:

a.       Masa Penjajahan:

·         Indonesia dijajah oleh Belanda selama lebih dari 300 tahun.

·    Pada masa Perang Dunia II, Jepang menduduki Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945.

b.      Proklamasi Kemerdekaan:

·       Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

·  Proklamasi ini menandai berakhirnya penjajahan dan lahirnya Republik Indonesia.

c.       Perjuangan Pasca Proklamasi:

·         Setelah proklamasi, Indonesia harus menghadapi agresi militer Belanda yang berusaha kembali menguasai Indonesia.

·         Perjuangan fisik dan diplomasi dilakukan hingga pengakuan kedaulatan oleh Belanda pada 27 Desember 1949.

d.      Hubungan Kemerdekaan Indonesia dengan NU:

Peran NU dalam Pergerakan Nasional:

·    Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pada tahun 1926 sebagai organisasi Islam yang berfokus pada pendidikan, sosial, dan dakwah.

·   NU turut aktif dalam pergerakan nasional untuk melawan penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Resolusi Jihad NU:

·      Pada 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy'ari mengeluarkan Resolusi Jihad yang mendorong umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

·      Resolusi ini memobilisasi ribuan santri dan anggota NU untuk ikut serta dalam pertempuran melawan tentara Sekutu di Surabaya.

Kontribusi Pasca Kemerdekaan:

·         NU terus berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan menjaga stabilitas nasional.

·         NU juga berkontribusi dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah untuk memajukan bangsa Indonesia.

 

3.      Peran dan Kontribusi Tokoh NU dari Masa ke Masa

Tokoh-tokoh NU dan Kontribusinya:

a.       KH. Hasyim Asy'ari:

·         Pendiri NU dan penggagas Resolusi Jihad.

·   Berperan penting dalam mobilisasi umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

b.      KH. Wahid Hasyim:

·         Putra KH. Hasyim Asy'ari yang juga aktif dalam pergerakan nasional.

·  Menjadi Menteri Agama pertama Republik Indonesia, berperan dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia.

c.       KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur):

·         Ketua Umum PBNU dan Presiden ke-4 Republik Indonesia.

·         Mendorong reformasi demokrasi dan pluralisme, serta memajukan hak asasi manusia di Indonesia.

 

d.      KH. Saifuddin Zuhri:

·         Tokoh NU yang menjabat sebagai Menteri Agama.

·  Berperan dalam pengembangan pendidikan agama dan peningkatan kesejahteraan umat Islam di Indonesia.

 

4.      Menanam dan Memupuk Cinta Tanah Air

Menanam Cinta Tanah Air:

a.       Pendidikan:

·         Pendidikan tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasionalisme sejak dini.

·         Kurikulum yang mengajarkan pentingnya cinta tanah air dan patriotisme.

b.      Penghargaan terhadap Budaya Lokal:

·    Menghargai dan melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas nasional.

·         Mengikuti dan mendukung acara kebudayaan lokal.

c.       Aktivitas Sosial:

·         Terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

·         Membantu dan bekerja sama dengan sesama warga negara dalam berbagai aktivitas.

 

Memupuk Cinta Tanah Air:

a.       Mengenali dan Menghargai Sejarah:

·  Memahami sejarah perjuangan bangsa dan menghargai pengorbanan para pahlawan.

·    Mengunjungi situs-situs sejarah dan museum untuk belajar tentang perjuangan bangsa.

b.      Partisipasi dalam Upacara Kenegaraan:

·         Mengikuti upacara bendera dan peringatan hari-hari besar nasional.

·    Menghormati simbol-simbol negara seperti bendera, lagu kebangsaan, dan lambang negara.

c.       Mengembangkan Sikap Patriotisme:

·         Menumbuhkan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia.

·         Berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa melalui pekerjaan, pendidikan, dan aktivitas sosial.

Dengan memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai ini, diharapkan generasi muda Indonesia, termasuk anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dapat terus menjaga dan memperkuat jati diri bangsa, menghargai sejarah kemerdekaan, mengakui peran penting tokoh-tokoh NU, serta menanam dan memupuk rasa cinta tanah air yang kokoh.

LihatTutupKomentar