MATERI LAKMUD: Komunikasi dan Kerjasama

MATERI LAKMUD: Komunikasi dan Kerjasama



                  A. Tujuan Pembelajaran

1.      Peserta memahami pengertian dan tujuan dari komunikasi.

2.      Peserta mengetahui unsur-unsur dan bentuk-bentuk komunikasi

3.      Peserta memahami pentingnya sebuah komunikasi

4.      Peserta mengetahui dan dapat merealisasikan etika dalam berkomunikasi

5.      Peserta memahami pengertian dan tujuan dari kerjasama.

6.      Peserta mampu memahami bentuk-bentuk kerjasama.

7.      Peserta mengetahui etika dalam bekerjasama dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

                   B. Pendalaman materi

1.      Pengertian Komunikasi

        Komunikasi organisasi adalah pengirim dan penerima berbagai pesan organisasi didalam kelompok formal maupun informal di suatu organisasi. bila organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi kecil yang anggotanya hanya tiga orang, proses komunikasi yang anggotannya seribu orang menjadi komunikasinya sangat kompleks. Komunikasi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan suratsurat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotannya secara individual.

 

2.      Tujuan Komunikasi Organisasi

a)    Menyatakan pikiran, pandangan dan pendapat. Memberi peluang bagi para pemimpin organisasi dan anggotannya untuk menyatakan pikiran, pandangan, dan pendapat sehubungan dengan tugas dan fungsi yang mereka lakukan.

b)   Membagi informasi (information sharing). Memberi peluang kepada seluruh aparatur orgaisasi untuk membagi informasi dan memberi makna yang sama atas visi, misi, tugas pokok, fungsi organisasi, sub organisasi, individu, maupun kelompok kerja dalam organisasi

c)    Menyatakan perasaan dan emosi. Memberi peluang bagi para pemimpin dan anggota organisasi untuk bertukar informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi.

d)   Tindakan koordinasi. Bertujuan mengkoordinasi sebagai atau seluruh tindakan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi organisasi yang telah dibagi habis ke dalam bagian atau subbagian organisasi. Organisasi tanpa koordinasi dan organisasi tanpa komunikasi sama dengan organisasi yang menampilkan aspek individual dan bukan menggambarkan aspek kerja sama.

 

3.      Hambatan Komunikasi

        Hambatan-hambatan komunikasi organisasi atau gangguan berkomunikasi adalah pengaruh dari “dalam” maupun dari “luar” individu atau lingkungan yang “merusak” aliran atau isi pesan yang dikirimkan atau yang diterima. Hambatan komunikasi dalam organisasi antara lain:

a)    Penyaringan informasi komunikator memanipulasi informasi sedemikian rupa yang membuat penerima lebih tertarik atas informasi yang hendak dikirimkan.

b)   Persepsi selektif komunikan sering kali bersikap tertentu kepada informasi sesuai dengan persepsi-seleksinya atas informasi yang diterima.

c)    Emosi dua pihak yang berkomunikasi berada dalam suasana emosi yang tidak memungkinkan pengiriman dan penerimaan informasi, akibatnya menyulitkan kontak dan pemberian makna atas pesan

d)   Bahasa dua pihak menggunakan bahasa yang berbeda, konsep atau istilah yang berbeda, sehingga menyulitkan pemahaman atas informasi.

e)    Tanda-tanda nonverbal perbedaan budaya antara komunikator dan komunikan membuat dua pihak tidak dapat memahami bahasa isyarat, bahasa jarak dan ruang, kinesik, aksesoris yang mereka gunakan sebagai pesan.

 

4.      Bentuk Komunikasi Organisasi

a) Komunikasi Verbal, adalah Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan. Jenis dari komunikasi lisan seperti: instruksi, penjelasan, laporan lisan, pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan kebijaksanaan, menghargai orang dalam organisasi. Agar komunikasi lisan dapat berjalan dengan baik perlu dipersiapkan terlebih dahulu pemilihan subjek, menentukan tujuan, menganalisis pendengar, mengumpulkan materi, menyusun garis-garis besar apa yang akan dikomunikasikan dan praktik berbicara dengan tenang.

b)   Sedangkan jenis dari komunikasi tulisan seperti surat, memo, buku petunjuk, gambar, laporan dll. Yang perlu diperhatikan dalam komunikais bentuk tulisan adalah penampilan dan pemilihan kata-kata yang digunakan, selain itu juga memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi tulisan yaitu kebenaran cara menulis, keringkasan isi, kelengkapan, kejelasan dan kesopansantunan. Penggunaan komunikasi verbal dalam organisasi melalui jaringan komunikasi formal dengan mengikuti struktur organisasi, yaitu:

1.    Downward communication (komunikasi kepada bawahan) Bentuk komunikasi kepada bawahan secara umum dapat diklasifikasikan:

a.       Instruksi tugas.

b.      Penjelasan tujuan aktivitas dan bagaimana kaitan aktivitas itu dengan aktivitas lain dalam organisasi.

c.       Pesan ideologi, yaitu mencari sokongan dari anggota organisasi untuk memperkuat loyalitas, moral dan motivasi.

d.      Pesan informasi, yaitu peraturan-peraturan organisasi atau budaya dalam organisasi itu.

e.       Balikan atau pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan individu dalam melakukan tugasnya.

2.  Upward communication (komunikasi kepada atasan) Komunikasi ke atas biasanya digunakan untuk mengajukan pertanyaan, mengajukan ide dan saran, mengatasi masalah yang berkaitan dengan tugas dan memperkuat keterlibatan dalam tugas-tugas organisasi. Beberapa kesulitan dalam komunikasi pada atasan diantaranya kecenderungan untuk menyembunyikan perasaan dan pikiran, merasa atasan tidak tertarik pada masalah tersebut, kurangnya reward, dan perasaan bahwa atasan tidak akan merespons dan menerima apa yang akan diutarakan

3.  Horizontal communication (komunikasi horizontal) Tujuan komunikasi horizontal untuk mengkoordinasikan tugas-tugas, saling membagi informasi, memecahkan masalah, menyelesaikan konflik, menjamin pemahaman yang sama dan mengembangkan sokongan interpersonal.

4.        Bentuk komunikais non verbal Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non verbal: ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, postur tubuh dan gaya berjalan, suara, dan gerak isyarat.

 

5.      Etika Komunikasi Organisasi

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi yang berkaitan dengan etika, yaitu:

a)    Jujur, tidak berbohong

b)   Lapang dada dalam berkomunikasi.

c)    Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik.

d)   Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien.

e)    Tidak mudah emosi.

f)    Berinisiatif sebagai pembuka.

g)   Berbahasa yang baik, ramah dan sopan.

h)   Menggunakan bahasa yang dimengerti oleh lawan bicara.

i)     Menatap mata lawan bicara dengan lembut.

j)     Gunakan gerakan tubuh/gesture yang sopan dan wajar.

k)   Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai   dengan karakteristik lawan bicara.

l)     Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.

m)  Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku.

n)   Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon.

 

                   6.      Pengantar Kerjasama

        Dengan semakin terus melajunya teknologi yang semakin deras, maka banyak hal yang menjadi dampak dari hasil kemajuan teknologi tersebut. Dengan adanya kemunculan dampak itu maka perlu adanya suatu kendali-kendali untuk menjelaskan semua tujuan dari suatu teknologi. Contoh yang diterapkan oleh perusahaan yang bertaraf nasional seperti PT BCA Tbk., PT Adira Dinamika multi Finance Tbk., PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Gudang Garam Tbk., RCTI, Trans Corp, dll, yang sudah menerapkan sistem SUPERTEAM (mengutamakan kerjasama) bukan SUPERMAN (mengutamakan kerja sendiri), dengan sistem kerjasama yang populer dengan bahasa team work demi lebih bermanfaatnya suatu teknologi.

 

7.      Pengertian Kerjasama

        Kerjasama adalah suatu kegiatan proses untuk melakukan sesuatu yang mencakup beberapa hal dan unsur-unsur antara lain:

a)    Tujuan yang sudah ditetapkan bersama atau sesuai dengan peraturan

b)   Pengaturan/pembagian kerja yang jelas

c)    Bekerja saling menolong antara satu fihak dengan fihak lain

d)   Koordinasi yang baik dan berkesinambungan

e)    Manfaat yang dirasakan oleh semua fihak  

Bukan dinamakan kerjasama Meskipun ada suatu kegiatan yang ada di suatu wadah atau tempat tetapi kalau proses dan kondisinya:

a)    Mempunyai tujuan sendiri-sendiri

b)   Pengaturan/pembagian kerja yang tidak jelas

c)    Bekerja tanpa memperhatikan pihak lain

d)   Tidak adanya koordinasi dan tidak adanya satu hubungan kerja

e)    Manfaat yang tidak bisa dinikmati oleh semua anggota

8.      Tujuan Kerjasama

        Adapun hal-hal yang membuat semua perusahaan, organisasi ataupun suatu kelompok bahkan secara personal lebih mengutamakan sistem kerjasama, karena dengan tujuan:

a.    Memperingan pekerjaan dan tugas yang dibebankan

b.    Efisiensi pikiran, tenaga dan dana

c.    Memantapkan kegiatan, karena menjadi milik dan tujuan bersama

 

d.   Mengembangkan semua kemampuan yang dimiliki oleh semua fihak sesuai dengan job,tugas) masing-masing

e.    Mempercepat pencapaian tujuan,target

 

9.      Bentuk-Bentuk Kerjasama

        Secara garis besar bentuk –bentuk kerjasama itu hampir sama dengan macam-macam kerjasama, hanya untuk bentukbentuk kerjasama lebih difokuskan pada sistem kerjasama yang melakukan suatu kegiatan itu, sedangkan macam-macam kerjasama pembagiannya lebih detail karena terbagi dalam beberapa aspek dan unsur dalam kerjasama. Adapun bentukbentuk kerjasama terbgi dalam tiga bentuk, yakni:

a.    Kerjasama Personal, Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh satu orang dengan orang lain dengan tetap berpegang pada unsur-unsur kerjasama dan etika kerjasama. Contoh: kerjasama antara ketua dengan sekretaris dalam mengerjakan suatu surat undangan.

b.    Kerjasama Kelompok, Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh suatu kelompok dengan kelompok lain dengan tetap berpegang pada unsur dan etika kerjasama. Contoh:

·      kerjasama antara IPNU dengan IPPNU dalam menjalankan program

·      kerjasama antara RCTI dengan MNC dalam pengisian acara televise

c.    Kerjasama Negara, Yaitu kerjasama yang dilakukan antara satu negara dengan satu negara lain atau satu negara dengan banyak negara di dunia baik secar diplomatis, sosialis, agamis, militer, ataupun secara ekonomis. Contoh : pengiriman pasukan Garuda ke negara-negara yang membutuhkan atau kerjasama perdagangan dengan Negara-negara di Eropa, Amerika. Pertukaran Pelajar dan Ajang olahraga antar bangsa.

 

10.  Etika Kerjasama

        Pelaksanaan kerjasama harus dilakukan secara sehat, karena salah satu unsur kerjasama adalah adanya manfaat yang dirasakan oleh semua fihak. Maka dari itu, dalam sistem kerjasama terkandung adanya nilai etika yang harus dijunjung tinggi. Secara garis besar etika kerjasama di bagi menjadi 7 (tujuh) point yang dikenal dengan 42 KPT, yaitu:

a)    Etika Keterbukaan, yakni suatu sikap keterusterangan kepada pihak lain dari apa yang menjadi kemampuan dan kelemahan setiap personel dan situasi dan kondisi pekerjaan/tugas yang diembankan.

b)   Etika Kepekaan, yakni sifat dan sikap cepat perasa dan bertindak atas situasi dan kondisi yang ada dosekitarnya

c)    Etika Komunikasi, yakni suatu penyampaian atas apa yang menjadi pekerjaan/tugas yang dilakukan serta bisa meningkatkan tali silaturahim

d)   Etika Koordinasi, yakni adanya suatu kejelasan bersikap dan bertindak dalam suatu kerjasama yang dilakukan, dan kejelasn hubungan antara atasan, sejajar ataupun dengan bawahansecara kesinambungan.

e)    Etika Pengertian, yakni pemahaman erhadap tugas dan tujuan kerjsama dengan penigkatan empati terhadap semua pihak.

f)    Etika Pemahaman, yakni pendalaman secara menyeluruh terhadap tugas, tujuan dan situasi dan kondisi yang terjadi

g)   Etika Tanggung Jawab, yakni adanya suatu tindakan pengertian, pemahaman, penanganan dan penyelesaian terhadap pekerjaan/ tugas, dan segla kesalahan yang dikerjakan baik secara sendiri ataupun penyatuan tujuan dan hasil ke semua pihak.

Apapun jenis kegiatan/aktifitas/pekerjaan yang dilakukan bisa lebih terasa indah, terasa lebih bermanfaat, terasa lebih berguna dan terasa lebih berkualitas serta menunjukan suatu kekuatan, tetaplah dalam suatu sistem kerjasama.  
LihatTutupKomentar