Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan: Pelajar Musi Rawas, Mau Dibawa Ke Mana?

 

Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan: Pelajar Musi Rawas, Mau Dibawa Ke Mana?

Oleh: Jajang Muhariyansah

 

Kader IPNU Musi Rawas

        79 tahun telah berlalu sejak Indonesia merdeka, sebuah waktu yang panjang untuk merenungi perjalanan bangsa ini. Kita merayakan kemerdekaan bukan sekadar untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk merefleksikan peran kita sebagai pelajar dan generasi penerus bangsa. Pertanyaannya adalah: apa yang akan kita lakukan ke depan? Bagaimana kita, sebagai pelajar, dapat memastikan bahwa kita tidak ketinggalan perkembangan teknologi yang semakin pesat?

Saat ini, dunia bergerak dengan kecepatan yang belum pernah kita alami sebelumnya. Revolusi Industri 4.0 dengan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan internet of things (IoT) telah mengubah wajah dunia. Teknologi bukan lagi sekadar alat, tetapi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di sinilah pelajar harus mengambil peran aktif, bukan sekadar sebagai pengguna, tetapi juga sebagai inovator. Sebagai pelajar, kita harus sadar bahwa pendidikan tidak lagi terbatas pada buku dan ruang kelas. Dunia maya menawarkan peluang belajar yang tak terbatas, dari kursus online hingga sumber daya ilmiah yang bisa diakses kapan saja. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana kita memanfaatkan teknologi ini dengan bijak dan efektif untuk membangun kompetensi yang relevan di masa depan. Kemerdekaan memberi kita kebebasan, tetapi juga tanggung jawab. Sebagai generasi muda, kita ditantang untuk tidak hanya mengejar ilmu pengetahuan tetapi juga berkontribusi pada pembangunan bangsa. Dalam konteks ini, teknologi adalah pedang bermata dua; ia bisa menjadi alat untuk kemajuan atau sebaliknya, membawa kita pada ketergantungan tanpa daya saing.

Kita tidak boleh hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi harus menjadi produsen pengetahuan. Hal ini membutuhkan pola pikir kreatif dan inovatif, serta keterampilan yang mumpuni dalam bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). Oleh karena itu, pelajar harus memanfaatkan semua peluang pendidikan dan teknologi yang ada untuk mengembangkan kemampuan ini. Kita adalah agen perubahan. Sejarah telah menunjukkan bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari pemikiran dan tindakan kecil yang dilakukan oleh kaum muda. Di era digital ini, pelajar memiliki potensi untuk menciptakan dampak yang lebih besar melalui pemanfaatan teknologi. Tetapi, ini hanya bisa dicapai jika kita memiliki visi yang jelas tentang masa depan.

Kader IPPNU Musi Rawas

Pelajar Nahdlatul Ulama harus mengambil inisiatif untuk terlibat dalam inovasi teknologi, penelitian, dan pengembangan diri. Tidak ada alasan untuk tertinggal ketika sumber daya pendidikan dan teknologi begitu melimpah. Kita harus berani berpikir ke depan dan siap untuk menghadapi tantangan zaman dengan kesiapan mental dan keterampilan yang memadai. Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari perjuangan panjang para pahlawan bangsa. Di era kemerdekaan ini, kita harus mempertahankan semangat juang mereka dengan cara yang relevan dengan zaman kita. Pelajar harus siap menghadapi masa depan yang penuh dengan perubahan teknologi dan tantangan global. Dengan terus belajar, berinovasi, dan berkontribusi, kita tidak hanya akan menjaga kemerdekaan ini tetap bermakna tetapi juga membawa bangsa ini ke arah yang lebih maju. Mari kita bersama-sama, sebagai pelajar Indonesia, menapaki masa depan dengan keyakinan bahwa kita mampu menjadi generasi yang tidak hanya mengikuti perkembangan zaman tetapi juga memimpin di dalamnya.

 

LihatTutupKomentar